Sabtu, 26 November 2011

Dodol Salak Pangu, Meningkatkan Nilai Jual Buah Salak





Di sebuah desa di kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara yaitu Desa Pangu Dua tepatnya di kecamatan Ratahan Timur terdapat tempat pembuatan Dodol Salak. Dodol Salak adalah makanan sejenis dodol yang terbuat dari buah salak dan sangat menarik untuk dijadikan oleh-oleh atau buah tangan. Menurut Informasi dari Pengelola Dodol Salak,  Bpk. Fadly Kawuwung "awal mula pembuatan dodol salak sebenarnya sudah lama ada, bermula karena buah salak di Desa Pangu Raya jika pd musim panen raya, biasa harga menjadi sangat murah sehingga ada masukan untuk mengolah buah salak menjadi produk yang bisa mengangkat harga jual buah salak agar tidak murah. Bertepatan hal tersebut, awal tahun 2011 diadakan pelatihan pembuatan Dodol Salak dan olahan lain dari buah salak seperti selai dan manisan salak yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Kewirausahaan Bidang Agro Industi/Pangan di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara yang diikuti istri saya yang bernama Firginia L. D. Pontonuwu, SE bersama orang utusan dari desa Pangu/Mitra. Selesai mengikuti pelatihan tersebut, karena sudah mendapat pengetahuan dan dorongan dari para pemberi materi diklat, maka kami bersemangat langsung menindak lanjuti dengan berusaha membuat dodol salak yang kemudian kami beri nama Dodol Salak Pangu, Salak Jaya. Selain itu, kami pun sekarang sedang mencoba mencari olahan dari buah salak seperti keripik, minuman dari buah salak, dll".
 
Proses pembuatan Dodol Salak ini pun cukup sederhana, yakni dengan menggunakan peralatan seperti Wajan,Sendok besar kayu,tungku dan kayu bakar. Dalam satu Wajan dapat menampung 8 kilo salak yang dicampur 1 ½ Kg gula aren, 5 ½ Kg gula pasir, dan 2 Kg tepung beras ketan,ditambah garam dan air secukupnya serta dengan perbandingan santan 1:1 dan dapat juga divariasikan dgn pandan pasta, kemudian diaduk secara terus menerus selama 3-4 jam hingga mengental dengan tanda sudah tidak lengket lalu didinginkan semalam. 
 
Untuk pengemasannya, dodol dibungkus kecil-kecil menggunakan plastik kemudian daun woka/lontar yang sudah dikeringkan. Dalam setiap kemasan berisi 10 buah dodol dan dihargai Rp.5000,- per kemasan. Dalam seminggu permintaan dodol salak bisa mencapai 16 Kg. Dan mampu bertahan disimpan hingga 3 bulan. Namun sampai saat ini tempat pembuatan dodol salak ini belum pernah mendapatkan bantuan.   

1 komentar:

  1. Makasih ya atas informasi yang diberikan sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan
    salam kenal dari
    Cara membuat manisan kolang kaling

    BalasHapus